Langsung ke konten utama

Postingan

Ceritaku Hari Ini

Masih

  Kalau saja masih diberi kesempatan Aku ingin kembali berjumpa Aku ingin menyapa nama yang tersimpan Kalau saja. Bolehkah aku meminta? "Tidak." Bolehkah aku bertemu? "Tidak." Bolehkah...? "Tidak." Ingatan yang terkuak, muncul kembali Mengoyak otak, gundul habis "Apa? Kamu mau bertemu?" Bolehkah?
Postingan terbaru

?

  Kecewa, sering kali. Selalu saja mendapat hasil sama. Tak ada senang jumpa di sana. Padahal sama-sama tertawa. Tetapi salah satunya merana. Kecewa tampak pada wajahnya. Emosi muncul dalam benaknya. Marah mengendap dalam jiwanya. Luka-luka menyayat dalam lara.

Ikatan

Ikatan Mengikat dua hal Manusia dan manusia Manusia dan benda Manusia dan kenangan Manusia, ikatan, benda, kenangan, muncul Apa? Menyangkal Benci Marah Iri Cukup (kurang) Kurang Menangis Menyangkal Lahir Benci

(Di)Buang Begitu Saja

  Sepertinya kenyataan bahwa tidak ada yang bisa diandalkan benar nyata. Sejatinya kita memang sendirian. Sejatinya dari awal sampai akhir hayat memang hidup hanyalah milik kita yang harus kita atur sendirian. Sejatinya perayaan patah hati harus dirayakan juga sendirian. Sejatinya jatuh bangun kehidupan juga dinikmati sendirian. Sendirian, sampai gila.

Iri

Sepertinya aku iri. Melihatmu yang begitu dirayakan oleh banyak orang, bisa diingat hari lahirnya datang ke dunia. Bisa begitu dicintai dan didoakan kesehatannya selalu oleh orang lain. Sedangkan aku di sini, sikap yang acuh tak acuh ini takkan membawaku kemanapun. Tak ada seseorang yang benar-benar mengingat hari ulang tahunku, kecuali orang yang melahirkanku. Bagaimana rasanya orang-orang datang dan merayakan itu semua bersamamu? Apa rasanya? Apa perasaan dalam hati ini begitu sakit yang dibilang sebagai iri hati? Apa ini? Mengapa aku bahagia namun sedih ingin merasakan.

Adil?

  Memang sedari awal sudah tidak adil jika ada lingkup tiga orang dalam pertemanan. Harusnya aku sadari itu. Tapi walau begitu, memang kita harus bersikap baik-baik saja seakan itu tidak menganggu dirimu sendiri. Dan begitulah Caranya menjadi dewasa adalah dengan terus mengalah. Tidak semua hal memang bisa digapai dan didapat dengan mudah berdasarkan iming-iming bahwa usaha itu bagian dari hasil. Secara emosional memang penat. Secara fisik pun sama. Walau tidak melakukan apa-apa. Tapi tetap, kuucapkan dengan lantang pada dunia. "INI SEMUA TIDAK ADIL."     

Lucu

  Baru saja, hari ini aku lihat story Instagram yang kau repost. "Ekspresimu lucu." Ingin sekali aku mengatakan itu kepadamu. Tapi tak mungkin, kan? Karena tanggapan yang akan kamu berikan pasti berbeda dari apa yang aku bayangkan. Aku sungguh ingin benar-benar mencintaimu secara penuh tanpa adanya penghalang yang aku buat sendiri.  Aku ingin benar-benar mencintaimu secara keseluruhan dengan raga dan hati yang aku miliki ini.