Resensi Novel Fiksi Ilmiah, The Midnight Library

Kesempatan untuk Menjalani Kehidupan yang Lain

Judul: The Midnight Library

Penulis: Matt Haig

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Tahun Terbit: Januari 2021

Tebal: 368 halaman

ISBN: 9786020649320

Sinopsis

Kehidupan yang kita alami akan terus berlanjut sampai kita mati, dunia ini menjadi tempat singgah kita untuk sementara sampai diri kita sendiri menemukan arti dari kehidupan yang sebenarnya. Mungkin konsep dunia lain atau bisa disebut sebagai multiverse akan terlihat aneh bagi sebagian orang namun ada yang mempercayai teori tersebut. Dikatakan bahwa terdapat banyak sekali kehidupan dan engkau hanya menjalani salah satunya, bisa saja di kehidupan saat ini engkau terpuruk karena pekerjaan yang tidak bisa dinikmati sampai-sampai membuat finansial menjadi tidak menentu. Di kehidupan lain, engkau bisa saja menjadi orang yang memiliki banyak uang, bisa pergi bebas sesuka hati dengan uang yang kau miliki karena dari uang itu engkau bisa mendapatkan segalanya. 

Kehidupan Nora Seed, memang tidak semulus yang ia kira. Gadis yang tinggal sendirian di apartemennya ini sampai rela memelihara kucing untuk bisa menebus dosa kesendiriannya itu. Ia bekerja sebagai pegawai di toko alat musik bernama String Theory dan kehidupan yang ia tinggali saat ini tidak menyimpan banyak kenangan indah untuknya. 

Kenyataannya Nora Seed, yang akrab dipanggil Nora. Menginginkan sebuah kehidupan lain dimana dia bisa bahagia, namun angan-angan seperti itu hanya omong kosong belaka. Cita-cita yang ia impikan, yang banyaknya segudang pun tidak bisa ia capai. Mulai dari menjadi seorang Glasiolog, kemudian keinginan untuk menjadi band terkenal karena lagu-lagunya sebagai anggota dari The Labyrinths bersama kakaknya dan teman-teman kakaknya yang lain sampai bercita-cita ingin menjadi seorang atlet renang yang dibangga-banggakan oleh ayahnya.

Nora merasa malu karena ia tidak bisa melakukan semua hal itu, sampai-sampai ia akhirnya mengalami depresi berat ketika hewan peliharaannya bernama Voltaire mati di jalan depan rumahnya. Nora merasa bahwa kehidupannya sudah hancur dari mimpi yang tidak dapat dicapai olehnya, lingkup pertemanan yang tidak ia punya bahkan satu-satunya teman bicara dalam sepinya saja meninggalkan dirinya sendirian. Nora kemudian berbaring di atas kasur, memperisapkan dirinya untuk menenggak sebotol pil tidur melebihi dosis yang seharusnya. Di tengah malam, ia kemudian berpindah tempat dan mendapati dirinya sedang berada dalam sebuah perpustakaan aneh.

Di dalamnya ia bisa mencoba berbagai kehidupan yang lain, kemungkinan-kemungkinan jika ia memilih pilihan yang lain sehingga ada banyak cabang kehidupan untuk ia coba. Ia kemudian menjalani semua kehidupan itu sampai ia mendapatkan kebahagiaan dari salah satu kehidupan yang ada.

Kelebihan

Novel ini menyisipkan nilai-nilai kehidupan yang harus kita syukuri, mendambakan kehidupan yang lebih baik dari kehidupan saat ini merupakan pilihan yang egois. Penggambaran tokoh sampingan untuk memperkuat tokoh utama juga digambarkan dengan baik di sini, semuanya menjadi penegas jalan cerita untuk perjalanan tokoh utama dalam mencari kehidupan yang layak untuknya.

Kekurangan

Banyak tulisan yang berisikan filsuf di dalam karya Matt Haig ini sehingga bagi orang yang tidak terbiasa akan kebingungan dengan maksud yang ingin disampaikan oleh penulis. Alur yang disajikan juga terkesan terburu-buru saat mendekati akhir, sehingga konflik yang dirasakan juga cukup singkat. Penggunaan alur maju mundur dalam cerita juga dapat membingungkan pembaca yang tidak terbiasa.